Jl. Arif Rahman Hakim 150, Keputih, Sukolilo, Surabaya
(031) 5964595
y_nala@yahoo.co.id

Universitas Hang Tuah Surabaya

Universitas Hang Tuah Surabaya

Didorong oleh cinta tanah air dan tanggungjawab terhadap kehidupan serta kelangsungan hidup bangsa, khususnya dalam usaha untuk ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa guna melahirkan dan membina sumber daya manusia yang ahli dan terampil di bidang kelautan, maka TNI AL telah membulatkan tekad untuk mendirikan suatu yayasan yang bergerak di bidang pendidikan tinggi.

Untuk mewujudkan tekad tersebut, maka pada tanggal 4 Maret 1987 telah di kukuhkan berdirinya Yayasan Nala dengan akta pendidrian Nomor 5 di hadapan notaris R. Soedjono di Surabaya. Yayasan Nala ini didirikan dengan maksud dan tujuan sebagai peran serta TNI AL dalam pembangunan nasional, khususnya pembangunan di bidang pendidikan tinggi sesuai dengan sistem pendidikan nasional yang yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pendidikan yang dimaksud berwawasan kelautan, sehingga dapat mendukung tersedianya sumber daya manusia yang ahli dan terampil dalam dunia kemaritiman dalam jumlah yang memadai.

Selanjutnya pada tanggal 14 Maret 1987, pemimpin TNI AL membentuk panitia kerja persiapan pendirian Universitas Hang Tuah Surabaya yang beranggotakan 5 (lima) orang perwira TNI AL, yakni Laksamana Pertama TNI Anwar Afandi sebagai ketua, Kolonel Laut (KH) Drs. Soekimin Pranoto sebagai wakil ketua, Letkol (P) Kamidjo sebagai sekretaris, Kolonel Laut Budi Subagyo, Kolonel (Purn) Suradi, Letkol Laut (T) Sudarto, B.A sebagai anggota.

Dengan usaha keras dari panitia kerja ini, maka pada tanggal 12 Mei 1987, bertepatan dengan Hari Pendidikan TNI AL, Universitas Hang Tuah Surabaya diresmikan oleh Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI R. Kasenda. Untuk pertama kali yang menjabat sebagai Rektor adalah Laksma TNI Suyoso Sukarno, Ph.D (Wagub. AAL)

UHT menyelenggarakan perkuliahan di Kampus Teluk Bayur No. 6 Surabaya (eks Gedung Mess Kowal). Fakultas-fakultas yang dibuka adalah Fakultas Teknologi Kelautan, Fakultas Teknik, Fakultas Perikanan, Fakultas Kedokteran, Fakultas Ilmu Administrasi dan Fakultas Hukum. Sementara Badan Hukum (BPH) Yayasan Nala yang berkedudukan di Surabaya juga telah berhasil membentuk Ketua Harian Yayasan Nala yang dijabat oleh Mayor Jenderal TNI (Mar) Edi Hidrosin (Gubernur AAL). Nama Nala diambil dari tokoh sejarah kerajaan Majapahit, seorang panglima Angkatan Laut Kerajaan Majapahit yaitu Laksamana Nala.

Dalam upaya pembinaan manajemen yang lebih terpadu, pada tanggal 20 April 1987 Kasal selaku Ketua Dewan Yayasan Nala, mengeluarkan beberapa surat keputusan penting tentang pengangkatan jabatan. Namun karena padatnya tugas-tugas KASAL, maka berdasarkan Surat Keputusan Nomor 1322, tanggungjawab Ketua Dewan Pengurus Yayasan Nala dialihkan dari Kasal kepada Deputi Kasal Bidang Operasi berdasarkan akta nomor 10 Notaris R. Soedjono di Surabaya tanggal 23 Mei 1988.

Universitas Hang Tuah yang berwawasan kelautan, dapat menunjukkan secara jelas Pola Ilmiah Pokok (PIP), yakni Ilmu dan Teknologi Kelautan, sesuai dengan aspirasi TNI AL dalam ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Program Studi S-1 dan Program Diploma III yang ada di Universitas Hang Tuah antara lain: Fakultas Teknologi Kelautan memiliki Program Studi S-1 Oseanografi, Program Diploma III Nautika, (MPB-III) dan Teknika (AMK-A). Fakultas Teknik dengan Program Studi S-1 Teknik Perkapalan, Teknik Sistem Perkapalan, dan Teknik Elektro pada tahun 1993 . Fakultas Perikanan dengan Program Studi S-1 Budidaya Perairan, Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan, Teknologi Hasil Perikanan. Fakultas Kedokteran Umum dengan muatan lokal kesehatan maritim. Fakultas Ilmu Administrasi dengan Program Studi Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Administrasi Niaga. Fakultas Hukum dengan Program Studi Ilmu Hukum dengan penekanan pada Hukum Internasional. Fakultas Kedokteran Gigi dengan Program Studi Ilmu Kedokteran Gigi.

Melihat perkembangan UHT yang makin cerah, maka dirasakan perlunya perluasan kampus untuk mengimbangi animo masyarakat yang ingin masuk ke UHT. Berkaitan dengan ini, maka Yayasan Nala membangun kampus terpadu di Sukolilo dengan luas 50 ha. Letak kampus ini sangat ideal karena jauh daru kebisingan kota dan juga dekat dengan pusat pendidikan lain. Pembangunan kampus tahap pertama sebesar 10 ha telah diresmikan pada tanggal 9 April 1988 oleh Kasal Laksamana TNI R. Kasenda. Pada tanggal 4 desember 1989 kampus baru diresmikan penggunaannya oleh Kasal Laksamana TNI M. Arifin. Selanjutnya kegiatan akademik UHT dialihkan ke jalan Arif Rahman Hakim 150 Surabaya. Yayasan Nala juga membangun beberapa fasilitas kampus Fakultas Kedokteran di kompleks Rumah Sakit TNI AL DR. Ramelan Surabaya yang juga berfungsi sebagai Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran UHT.

(Sumber:Penyempurnaan Rencana Induk Pengembangan UHT 2010 – 2035)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *